STEREOKIMIA
A.
KONFIGURASI MUTLAK DAN RELATIF
Susunan atom-atom yang
memberikan ciri pada stereoisomer tertentu disebut konfigurasi. Kebanyakan struktur/konfigurasi menggunakan awalan R
dan S.Sesuai prosedur yang dikemukakan R.S
Chan (The Cheminal Society, London), Sir Christopher Ingold (Univerisity
College, London) dan V. Prelog (Eidgenossiche Technische Hochshule, Zurich)
meliputi dua langkah.
Langkah
1.
Mengkuti serangkaian aturan berikut, kita menentukan urutan prioritas empat
atom atau empat gugus, disebut empat ligan, yang terikat pada pusat khiral,
contohnya senyawa CHClBrl, empat atom yang terikat pada pusat khiral atom
karbon semuanya berbeda dan prioritas, tergantung pada nomor atom, nomor atom
yang lebih tinggi mempunyai prioritas yang lebih tinggi pula. Hingga urutan
prioritas I,Br,Cl, H.
Langkah
2.Membayangkan
orientasi molekul sedemikian rupa hingga ligan yang paling rendah prioritasnya
diarahkan menjauhi dari pandangan mata kita kemudian mengamati susunan ligan
yang tertinggal. Jika dimulai urutan ligan yang paling tinggi prioritasnya ke
ligan yang prioritasnya ke dua dan kemudian ketiga, mata kita bergerak sesuai
dengan arah jarum jam, maka konfigurasi diberi spesifikasi R (kanan) jika
kebalikan arah jarum jam konfigurasi dinyatakan S (kiri).
Aturan-aturan
Aturan
1.
Jika empat atom yang semuanya berbeda terikat pada pusat khiral, maka prioritas
tergantung pada nomor atom, nomor atom yang lebih tinggi mempunyai prioritas
yang lebih tinggi. Jika dua atom merupakan isotop dari unsur yang sama, maka
atom yang mempunyai nomor massa yang lebih tinggi mempunyai prioritas yang
lebih tinggi. Contohnya: pada asam kloro iodo metana asam sulfonat urutannya
adalah I, Cl, S dan H.
Aturan
2.
Jika prioritas relative dua gugus tidak dapat ditentukan berdasarkan atura 1,
maka prioritas ditentukan terhadap atom berikut dalam gugus dengan arah
menjauhi pusat khiral. Jika dua atom terikat pada pusat khiral sama, maka kita
membandingkan atom-atom yang terikat pada setiap atom yang pertama. Contohnya:
pada senyawa sek-butil klorida, pada senyawa ini dua atom yang terikat pada
pusat khiral adalah karbon. Pada CH3 atom-atom kedua adalah H, H, H: sedangkan
pada C2H5 atom kedua adalah C, H, H . karena karbon mempunyai nomor atom yang
lebih tinggi.
Aturan
3.
Bila terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga, maka kedua atom dipandang
sebagai kelipatan dua at kelipatan tiga.
B.
PEMISAHAN CAMPURAN RASEMIK
Pemisahan dari
campuran rasemik menjadi komponen-komponennya D dan L, dikenal sebagai
pemisahan rasemat.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan
1.) Pemisahan secara mekanik
Cara
ini dapat dikerjakan bilamana bentuk-bentuk zatnya mempunyai bentuk Kristal
tertentu yang baik, dan bentuk-bentuk D dan L merupakan bayangan cermin satu
terhadap lainnya, hingga dengan demikian zat tersebut dapat diambil dengan
tangan. Cara ini telah dilakukan oleh Pasteur dalam usahanya memisahkan
asam-asam tartrat.
2.) Cara biokimia
Pasteur
dalam percobaan menemukan bahwa bila mikroorganisme panicillium glaucum
ditumbuhkan di dalam larutan encer berair dari garam-garam nutriet (garam-garam
fosfat ammonium) yang mengandung asam rasemat, yang mula-mula merupakan larutan
yang tak aktip, ternyata lama-kelamaan menjadi putar kekiri. Mikro organism
ternyata merusak d-tartrat dan akibatnya terjadi bentuk L.
Telah
diketahui bahwa perusakan satu dari dua enantiomer dapat dilakukan oleh mold
atau bacteria atau bahkan oleh organism-organisme yang lebih tinggi. Misalnya
dl-mandelonitrile akan menjadi putar kekiri bila direaksikan oleh enzim emulsion.
3.) Dengan menggunkan senyawa-senyawa yang aktip
optic
Cara ini yang paling sering
digunakan. Pada cara ini digunakan basa yang aktif optic (alkaloid) seperti
l-morphine, i-kuinin atau i-brucin, hingga kalau ditambahkan pada campuran
dl-asam akan membentuk dua buah garam yang tidak enentiomer melainkan diastereoisomer.
TUGAS
STRUKTUR II
1. Jelaskan
mengapa suatu sikloheksana terdisubstitusi-cis- 1,3 lebih stabil dari pada
struktur-trans-padanan nya
Jawab: Bagaimana juga dari suatu sikloheksana harus ada aksial dan ekuatorial Karena kedua subtituennya dapat berposisi ekuatorial. Tetapi
bila kedua subtituen itu 1,3 satu terhadap yang lain pada suatu cincin
sikloheksana, maka cis-isomer lebih stabil dari pada trans-isomer. Karena kedua
subtituen dalam 1,3-isomer, dapat berposisi ekuatorial.
Dalam trans-1,3-isomer.
2. Tuliskan
proyeksi fischer untuk semua konfigurasi yang mungkin dari 2,3,4 pentanatriol.
Tunjukan pasangan-pasangan enantiomernya.
Jawab: Karena proyeksi fischer mengembangkan rumus untuk menyatakan molekul gula, yang digunakann tersederhana untuk menggambarkan tipe proyeksi fischer yang lazim dipakai: 2,3-dihidroksipropanal (gliseraldehida), dan 2,3,4-trihidroksibutana (eritrosa).
Eritrosa mempunyai 2 karbon kiral yaitu (karbon 2 dan 3).





























